Inameq

cara kerja oil water separator di kapal
cara kerja oil water separator di kapal

Cara kerja oil water separator di kapal

1. Proses pemisahan pada tabung pertama.

Air got yang dipompa masuk ke tabung pertama akan menjalani pemisahan dimana air got tersebut akan melewati plat – plat pemisah utama yang terpasang horizontal dalam tabung pemisah sehingga lumpur tidak akan melewati ataupun ikut dengan air got ke ruang. Air got yang masih mengandung minyak yang melewati pelat –pelat utama ini akan menjalani proses pemisahan pada pelat – pelat kedua, sehingga lumpur yang ringan akan tertahan. Selanjutnya dalam tabung ini akan terjadi proses pemisahan dimana prinsip kerjannya berdasarkan berat jenis cairan sehingga minyak yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air akan berada dipermukaan air dan terkumpul dalam ruang pengumpulan minyak. Kemudian air got yang telah dipisahkan dengan minyak berdasarkan berat jenis ini, akan disalurkan ke tabung pemisah kedua.

2. Proses pemisah pada tabung kedua.

Setelah melalui proses pemisahan pada tabung pemisah pertama, air got yang telah berkurang kandungan minyaknya akan mengalami proses pemisahan lagi, dimana pada tabung pemisah kedua air got akan disaring kembali melalui Coallescer sehingga partikel – partikel minyak akan dialirkan keluar tabung pemisah untuk dibuang ke laut, namun sebelumnya melalui suatu alat pendeteksi kandungan minvak (Oil Content meter) untuk mencegah teriadinya pencemaran di laut.

3. Proses pengeluaran minyak dari ruang pengumpul pada tabung pemisah.

Setelah mengalami proses pemisahan antara air got dan kandungan minyak dalam tabung, maka kandungan minyak yang terkumpul dalam ruang pengumpul minyak akan terus bertambah selama pompa bilge masih bekerja, hingga pada saat tingkat minyak dalam ruang sudah tinggi, maka alat pengontrol tingkat ketinggian minyak akan bekerja sehingga mengaktifkan katup solenoid untuk membuka. Maka pada saat itulah minyak yang terkumpul dalam ruang pengumpulan akan mengalir ke Waste Oil tank, dengan adannya pengeluaran minyak dalam tabung, maka tingkat ketinggian minyak akan menurun kembali sehingga alat sensor akan mengaktifkan katup solenoid untuk menutup.pada postingan sebelunya sudah ada postingan mengenai oil purifier kapal yang juga merupakan alat pemisamih, namun di postingan kali ini anda akan mengetahui perbedaan antara oil purifier dan oil water separator “ows” kapal.

Oil Discharge Monitoring And Control System

• Sesuai dengan persyaratan untuk kapal yang dipasang peralatan Oily Water Separator (OWS) dengan penyaringan sampai 100 ppm harus dilengkapi dengan peralatan tambahan yang disebut Oil Discharge Monitoring and control system (ODM).

• ODM dapat mendeteksi kadar kandungan minyak sampai memenuhi persyaratan bahwa air yang dihasilkan memiliki kadar minyak maksimum 15 ppm.

• Peralatan untuk mendeteksi kadar minyak pada ODM disebut oil content meter. Apabila kadar minyak melebihi 15 ppm maka alarm system pada Oil content meter akan berbunyi atau menyala sebagai peringatan.

• Sistim kerja ODM adalah memberikan peringatan sebelum pembuangan air ke laut apabila kandungan minyak melebihi 15 ppm dan selanjutnya air akan disaring/difilter ulang.

• ODM ada yang dilengkapi dengan peralatan penutup katup pembuangan kelaut (automatic stopping device) yang bekerja secara otomatis. Katup ini akan menerima sensor dan menutup secara otomatis apabila kadar minyak melebihi 15 ppm.

• ODM ada yang dilengkapi dengan fasilitas pencatat kandungan minyak. Pencatat kandungan minyak ini akan menunjukkan secara grafis tingkat kandungan minyak sebelum pembuangan. Sehingga apabila dalam pembacaan terlihat bahwa kandungan minyak melebihi 15 ppm maka pembuangan segera dihentikan.

• Untuk pengoperasian dikapal harus dilengkapi dengan buku petunjuk, gambar instalasi pipa dan katup. Untuk yang dulengkapi dengan alat pencatat (recording device) harus dilengkapi dengan kertas pencatat cadangan.

• Peralatan ODM juga ada yang dipasang pada sistim OWS 15 ppm dengan prinsip kerja yang sama.

Pembuangan Sisa-Sisa Minyak / Disposal Of Oil Residues

• Sesuai dengan persyaratan, di kapal harus dilengkapi dengan fasilitas untuk pembuangan sisa sisa minyak. Peralatan ini juga harus disesuaikan dengan jumlah sisa minyak yang dihasilkan.

• Incenerator, adalah suatu alat khusus untuk membakar sisa minyak kotor yang dihasilkan dari OWS yang sudah tidak dapat dipakai lagi.

• Boiler, jenis ketel bantu yang dapat membakar sisa minyak.

• Tanki khusus yang dapat mencampur sisa minyak dengan bahan bakar yang lain. Tanki khusus untuk menampung minyak kotor yang kemudian akan dibuang kedarat.

• Tanki untuk menampung minyak kotor disebut sludge tank, tanki ini merupakan tanki khusus yang tersedia dikapal. Tanki ini harus secara jelas dan tepat penempatannya (pada umumnya disekitar kamar mesin) serta memiliki kapasitas yang mencukupi dan tercatat isinya setiap saat.

• Tanki harus memiliki instalasi pipa pembuangan secara khusus, pipa pembuangan ini dihubungkan dengan flens pembuangan khusus yang mempunyai ukuran standard international. (Standard Discharge Connection).

Read more : Oil Water Bilge Filter for Oil Water Separator

author

Indonesia Marine Equipment

INAMEQ is provide all marine product (equipment and sparepart) and news about marine product to help procurement team at shipping industry, ship contractor, port contractor and oil gas company finding competitive price to directly connect with manufacturer and authorized local and international.

Similar Posts

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.