Baju pelampung merupakan perangkat yang dirancang untuk membantu pemakai, baik secara sadar atau di bawah sadar, untuk tetap mengapung dengan mulut dan hidung berada di atas permukaan air atau pada saat berada dalam air. Perangkat yang dirancang dan disetujui oleh pihak yang berwenang dalam hal ini biro klasifikasi indonesia untuk digunakan oleh sipil dalam rekreasi berlayar, pelaut, kayak, kano, dll). Baju pelampung yang berbeda dirancang untuk digunakan oleh penumpang dan awak pesawat dari (helikopter, pesawat udara) dan kapal komersial (kapal tunda, kapal penumpang, feri, kapal laut). Perangkat yang digunakan oleh militer (angkatan udara, pasukan khusus, marinir, angkatan laut, penjaga pantai) dan kepolisian.
Busa steriofoam
Merupakan bentuk baju pelampung yang paling sederhana, terbuat dari busa steriofoam yang dibungkus didalam baju pelampung. Banyak digunakan sebagai perangkat keselamatan kapal, bis air, perahu. Biasanya menggunakan warna orange agar mempermudah proses evakuasi bila terjadi bencana. Biasanya dilengkapi dengan lampu yang hidup bila baterainya terendam air serta peluit.
Pelampung balon udara
Pelambung balon udara yang ditempatkan didalam baju pelampung yang dikembangkan dengan menarik pemicu udara (tabung CO2) yang akan mengisi ruang didalam baju pelampung dan biasanya dilengkapi dengan peniup manual bila tabung CO2 tidak berfungsi. Merupakan perlengkapan pesawat terbang standar.
Jenis dan macam – macam pelampung, keamanan pada olahraga yang berhubungan dengan air harus benar – benar juga diperhatikan, salah satu alat keamanan untuk olahraga ataupun kegiatan yang berhubungan dengan air yaitu Life Jacket atau Jaket Penyelamat atau juga bisa disebut dengan pelampung.
Dibawah ini terdapat 5 tipe Personal Flotation Devices, jaket penyelamat di air untuk perorangan dilihat dari bentuknya.
1. Offshore Life Jacket
Tipe jenis ini memang dirancang untuk kondisi perairan terbuka, mengkondisikan daerah wajah tetap berada di atas karena dukungan 20 pon spon apung. Pada situasi terpencil yang dapat dipastikan bantuan akan lambat datang, Jaket ini dirancang untuk bisa tahan lama.
2. Near-Shore Vest
Tipe klasik, biasanya bisa untuk dewasa dan anak-anak. Dirancang untuk situasi air tenang dan tidak berarus. Sebaiknya bantuan segera datang.
3. Flotation Aid
Tipe ini yang sering dan banyak digunakan oleh orang, bentuknya sangat nyaman, banyak variasi, bentuk dan tipenya. Tipe standar ini juga untuk penyelamatan di perairan yang tenang.
4. Throwable Device
Bantal atau cincin pelampung yang dirancang untuk dilempar kepada seseorang dalam kesulitan. Mereka tidak selama berjam-jam di perairan, tidak bisa berenang atau tidak sadar.
Para penumpang kapal terkadang enggan untuk menggunakan pelampung karena alasan kenyamanan. Padahal, pelampung sangat penting untuk menjaga keselamatan. Ada sejumlah bentuk pelampung yang biasa digunakan di lautan. Fungsinya, membantu pemakai, baik secara sadar atau di bawah sadar, untuk tetap mengapung dengan mulut dan hidung berada di atas permukaan air atau pada saat berada dalam air. Di Indonesia, perangkat ini harus disetujui Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Baju pelampung dirancang berbeda antara penumpang/awak pesawat (helikopter/pesawat udara) dengan kapal (kapal laut, kapal penumpang, kapal feri). Untuk jaket pelampung kapal, umumnya menggunakan bahan busa styrofoam.
Busa styrofoam tersebut dibungkus di dalam jaket pelampung. Biasa untuk digunakan untuk keselamatan kapal, bus air dan perahu. Berwarna oranye, agar mempermudah proses evakuasi jika terjadi kecelakaan. Dilengkapi dengan peluit dan lampu yang hidup apabila baterainya terendam air.

Perbedaan Jaket Pelampung Kapal dan Pesawat
Pelampung kapal dan pesawat berbeda dari sisi material di dalamnya. Untuk pelampung pesawat, biasa digunakan jenis pelampung balon udara. Balon udara ditempatkan di dalam baju pelampung. Pengguna dapat menarik pemicu udara (tabung CO2) dan akan mengisi ruang yang ada di dalam pelampung. Dilengkapi juga dengan peniup manual, apabila tabung CO2 tidak berfungsi.
Jaket pelampung di pesawat umumnya selalu tersedia di bawah setiap kursi penumpang, serta selalu diberitahukan oleh pemandu pesawat, letak, cara penggunaan dan kegunaannnya, setiap akan melakukan penerbangan.
Lalu, apa jenis pelampung yang digunakan oleh Kapal Zahro Express? Tidak diketahui pasti karena seluruhnya sudah terbakar. Namun kumparan sempat memotret pelampung yang dipakai di KMP Zahro, kapal lain yang beroperasi di Muara Angke.
Alat Keselamatan diatas kapal dan fungsinya
1. Sekoci penyelamat (life boat)
Alat Keselamatan Diatas Kapal yang pertama Sekoci penyelamat (life boat), gunanya untuk menyelamatkan sekian banyak orang dalam keadaan bahaya. Sekoci berupa perahu kecil yang berada di kanan dan kiri kapal atau tepatnya di deck sekoci. Pada kapal barang rata rata ada dua buah sekoci, sedangkan pada kapal penumpang atau pesiar sesuai dengan besar atau kecilnya kapal tersebut. Sekoci umumnya berjumlah 12 buah. Sekoci – sekoci tersebut terbuat dari logam, kayu atau serat fiber – Armada Kapal di dalam sekoci rata-rata telah sedia perlengkapan keselamatan jiwa seperti makanan, minuman, obat – obatan dan sarana bantu untuk mencari bantuan ke kapal lain.
2. Pelampung Penolong Bentuk Cincin (Ring Life Buoys)
Pelampung penolong dan jaket/rompi penolong (Life Jacket), gunanya untuk mengapungkan orang diatas air. Life buoys ini berbentuk seperti ban mobil. Pelampung ini akan dilempar ke laut apabila ada satu orang penumpang yang jatuh ke laut. Pelampung ini harus mempunyai warna yang mencolok agar mudah dikenali.
3. Jaket Penolong (Life Jackets)
Life jacket (Jaket penolong) berbentuk seperti pakaian. Jaket penolong ini dimanfaatkan penumpang untuk mengapung di laut saat terjadi kondisi darurat. Jaket penolong juga harus mempunyai warna yang mencolok supaya mudah di lihat. Jaket ini harus dilengkapi dengan peluit yang dikaitkan pada tali untuk menarik perhatian penolong.
4. Rakit Penolong Tiup (Inflatable Liferaft)
Rakit penolong terdiri dari dua tipe, pertama adalah rakit kaku dan yang kedua adalah rakit tiup. Tipe yang kedua ini dipakai jikalau tidak berhasil menurunkan sekoci. Rakit penolong harus dilengkapi dengan penutup yang berfungsi untuk melindungi penumpang. Warna rakit ini rata-rata mencolok, seperti warna jingga agar mudah terlihat.
Sekarang ini rakit yang dikembangkan berbentuk seperti kapsul dengan kapasitas besar dan dilengkapi tali pembuka yang panjang. Penggunaannya dengan cara dilemparkan ke laut kemudian ditarik talinya. Sesudah tali ditarik, rakit akan secara otomatis menggembung. Di dalamnya terdapat perlengkapan keselamatan jiwa seperti makanan, minuman, dan obat – obatan. Kapasitas rakit dapat mengangkut hingga 25 orang.
5. Pelempar Tali Penolong (Line Throwing Apparatus)
Alat Keselamatan Diatas Kapal berikutnya Roket pelempar tali (line throwing appliances), gunanya yang adalah alat penghubung pertama antara survivor dengan penolong yang mempermudah proses pendekatan, bisa juga dipakai untuk kepentingan lainnya. Alat pelempar tali ini harus bisa melempar tali paling dekat sejauh 230 meter.
6. Survival suit dan Immersion suit
Gunanya sebagai pelindung dan mencegah suhu tubuh turun akibat dinginnya air laut.
7. Media pelindung panas (Thermal Protective Aid)
Gunanya juga sebagai pelindung tubuh, mengurangi hilangnya panas badan.
8. Isyarat Asap (Pyrotechnis)
Gunanya sebagai isyarat tanda bahaya bilamana survivor melihat ada kapal penolong. Isyarat ini hanya dapat dilihat oleh mata pada siang hari dengan menggunakan asap apung (bouyant smoke signal). Pada malam hari dapat digunakan obor tangan (red hand flare) atau obor parasut (parachute signal)