Inameq

Galangan kapal Indonesia
Galangan kapal Indonesia

Industri galangan kapal nasional untuk mendukung program tol laut

Industri galangan kapal nasional untuk mendukung program tol laut

Bangunan kapal bisa disebut sebagai sebuah seni, dilakukan oleh seniman yaitu perancang kapal. Itu berarti sang seniman merancang ukuran dan bentuk kapal berdasarkan pikiran mereka tanpa ada perhitungan maupun gambar yang detail, hanya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman. Seniman hanya merangkai sebuah kapal dari material mentah, pada waktu itu adalah kayu. Seiring berjalan waktu, kapal tidak lagi dibangun dari kayu dan oleh seniman tanpa adanya perhitungan, namun dibangun dengan material baja dengan perhitungan stabilitas, kekuatan, dan hidrodinamika oleh teknisi yang terlatih (Schlott, 1980).

Secara umum galangan kapal dapat diartikan sebagai tempat yang dirancang untuk mengerjakan bangunan bangunan kapal baru dan perbaikan kapal (Storch et al, 1995). Galangan kapal biasanya dibangun di lahan yang luas karena objek pengerjaan yang begitu besar di sertai fasilitas pendukung guna menunjang akifitas yang terkait dengan pembangunan ataupun perbaikan kapal.

Industri galangan kapal nasional

  • Orientasi pembangunan nasional telah mengalami perubahan dari konsep pembangunan daratan mengarah ke eksplorasi kelautan.
  • Pada kerangka itulah diperlukan suatu konsep pengembangan industri galangan untuk skala nasional dengan sasaran, visi, misi dan strategi serta kebijakan yang jelas dalam memberdayagunakan segenap potensi kelautan.

MP3EI Dan Penguatan Konektivitas Nasional

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI, 2011-2025)
Source : Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI, 2011-2025)

Peran Infrastruktur Alat Transportasi Laut

Peran infrastruktur alat transportasi laut
Peran infrastruktur alat transportasi laut

Integrasi ekonomi adalah cara terbaik untuk mendapatkan manfaat langsung dari konsentrasi produksi dan manfaat jangka panjang konvergensi standar hidup.

Transportasi Laut Sebagai Tulang Punggung Konektivitas Nasional

  • Sebagai negara maritim dan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki kepentingan untuk membangun transportasi laut yang handal.
  • Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) mengedepankan upaya memaksimalkan transportasi laut agar Indonesia dapat meraih keuntungan dari modalitas maritim untuk mengakselerasi pertumbuhan di berbagai kawasan di Indonesia (khususnya Kawasan Timur Indonesia) dan membangun daya saing maritim.

Potensi Galangan Kapal Nasional

  • Pembangunan Kapal Baru (SHIPBUILDING).
  • Pemeliharaan dan Reparasi Kapal (SHIPREPAIRING).
  • Pembangunan Industri Sarana Lepas Pantai (OFFSHORE).
  • Pemeliharaan & Raparasi Bangunan/Peralatan Sarana Lepas Pantai (CONTRACTOR / OILFIELD SERVICE).
  • Industri Komponen / peralatan Kapal (ENGINEERING).
  • Jasa Konsultasi dan Perekayasaan (DESIGN & ENGINEERING).
  • Power Plant (FABRICATION).

Analisa SWOT Potensi Bisnis Industri Galangan Kapal

A. Kekuatan (Strength) 1. Letak Goegrafis yang potensial (terdiri dari kepulauan)
2. Jumlah Galangan Kapal yang cukup banyak;
3. Utilisasi Fasilitas Produksi yang belum sepenuhnya terpakai baik reparasi kapal maupun Bangunan Baru;
B.Kelemahan (Weakness) 1. Lemahnya daya saing usaha ;
2. Masih lemahnya manajeman proyek
3. Kekurangan tenaga kerja baik dari sisi jumlah dan kualitas..
C. Peluang ( Opportunity) 1. Dukungan Pemerintah untuk memberdayakan Galangan Kapal Nasional (arahan langsung Presiden 21 Juni 2015 di Batam);
2. Adanya dukungan pemerintah, berupa penerapan azas cabotage;
3. Pengadaan kapal baru untuk mendukung kebutuhan program tol laut Pemerintah, baik Departemen Perhubungan (kapal Patroli, kapal navigasi dan kapal inspeksi) maupun untuk kepentingan sektor migas, perikanan, pertahanan, kapal perintis, penumpang dll;
4. Pembebasan atas Pungutan PPN untuk angkutan tertentu (PP 69/2015);
5. Industri galangan kapal yang sulit ditembus oleh pemain baru atau disebut juga dengan high barrier to entry industry
D. Ancaman (Threats) 1. Tuntutan penerapan teknologi perkapalan yang tumbuh pesat, membutuhkan biaya yang cukup besar untuk kebutuhan software and hardware;
2. Suku bunga kredit perbankan yang masih tinggi

Hal-Hal yang Diperhatikan Dalam Pengembangan Galangan

Bentuk Pengembangan Galangan :

  •  Pengembangan yang sudah ada.
  • Pengembangan dengan membuka areal baru.

Kebutuhan Suatu Pembangunan Galangan Kapal :

  • Letak Geografis.
  • Tenaga kerja.
  • Infrastruktur (listrik, jalan dll).
  • Mitra kerja ( owner dan supplier).
  • Perbankan/ Dukungan Pemerintah.

Sarana Pokok Galangan Kapal

Untuk dapat beroperasi galangan kapal harus memilki sarana pokok dan sarana penunjang (Soeharto dan Soejitno,1996). Untuk galangan kapal bangunan baru, salah satu sarana berikut harus dimiliki, yaitu :

  • Building berth.
  • Building dock.
  • Slipway.
  • Graving dock.
  • Lift dock.

Berikut akan dijelaskan mengenai bebrapa jenis sarana pokok galangan tersebut :

a. Slipway.

Slipway merupakan salah satu bentuk sarana pokok untuk reparasi kapal yang paling sederhana untuk menaikkan dan menurunkan kapal yang akan direparasi.konstruksi slipway terdiri dari rel yang dipasang pada landasan beton seperti pada building berth dan kereta (cradle) di atasnya. Cradle dapat dinaikturunkan di atas rel dengan bantuan kabel baja (slink) yang ditarik mesin derek (winch). Slipway terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu: slipway memanjang dan melintang.

Keuntungan menggunakan slipway sebgai sarana pengedokan dari segi ekonomis relatif murah sehingga dalam pemilihan sarana pengedokan umumnya dianalisa apakah slipway layak. Kemudian dari segi teknis slipway dianalisa daerah peluncuran/penaikan kapal, sehingga membutuhkan daerah perairan terbuka dan membutuhkan areal tanah yang panjang untuk tipe end launching dan areal tanah yang luas untuk tipe side launching.

b. Graving dock.

Graving dock adalah tempat untuk membangun atau mereparasi kapal dimana bentuknya seperti kolam dengan konstruksi beton yang terletak ditepi pantai/laut. Antara konstruksi kolam dan laut disekat oleh pintu yang kedap air.

Cara kerja bila dibangun kapal baru, pintu ditutup kemudian air di dock dikosongkan dengan cara memompa air keluar. Sedangkan bila reparasi, kapal dimasukkan, kemudian pintu ditutup, air dipompa keluar dan dibawah kapal diberikan penumpu penumpu yang akan menopang kapal. Adapun keuntungan dari graving dock dibandingkan dengan floating dock adalah :

c. Floating dock.

Merupakan tipe dock yang portable sehingga dapat dengan mudah dipindahkan. Floating dock dibuat dari baja sehingga biaya perawatan cukup mahal. Proses pengedokan dengan cara menenggelamkan dan mengapungkan dock pada sarat air tertentu dibantu dengan pompa pompa pengisi. Hal terpenting pada saat pengedokan adalah urutan pengisian air ke dalam kompartemen atau pontoon agar tidak terjadi defleksi yang berlebihan pada konstruksi floating dock tersebut.

Keuntungan penggunaan floating dock adalah biaya pembuatan untuk kapasitas yang sama lebih murah dari pada graving dock, dapat dipindahkan ketempat lain, dapat mengangkat kapal yang lebih panjang dari docknya sendiri serta dapat melakukan self docking apabila mengalami kerusakan. Sedangkan kerugiannya adalah biaya perawatan yang mahal, hanya untuk menguntungkan pekerjaan reparasi, umur pemakaian relative pendek dibandingkan dengan tipe yang lain karena pengaruh korosi, memerlukan perairan yang tenang untuk menjaga stabilitas kapal diatas dock serta memerlukan perairan yang dalam.

Read More :

author

Indonesia Marine Equipment

INAMEQ is provide all marine product (equipment and sparepart) and news about marine product to help procurement team at shipping industry, ship contractor, port contractor and oil gas company finding competitive price to directly connect with manufacturer and authorized local and international.

Similar Posts

Comments

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.