Inert gas sistem pada kapal tanker
Untuk mencegah bahaya kebakaran/ledakan tanki-tangki muatan kapal, dimana bukan saja kapal dan muatan yang hilang, merusak lingkungan hidup akibat polusi minyak yang tumpah dari kapal, tetapi bahkan banyak menimbulkan korban manusia. kecelakaan sering terjadi di kapal tanker sewaktu :
Untuk itu dicarikan cara solusi pencegahan agar jangan sampai terjadi kecelakaan ledakan atau kebekaran pada saat operasi demikian.
Kebakaran dapat terjadi jika memenuhi persyaratan segi tiga api atau fire triangle yaitu :
Untuk keamanan dari ledakan tersebut, Inert Gas System digunakan di kapal. Ini dapat menjadi sebagai Inert Gas Plant yang terpisah atau gas buang yang diproduksi oleh boiler kapal.
IGS adalah sistem terintegrasi yang paling penting untuk kapal tanker minyak untuk pengoperasian kapal yang aman.
Inert Gas adalah gas lembam yang mengandung oksigen yg tidak mencukupi (biasanya kurang dari 8%) untuk menekan pembakaran gas hidrokarbon yang mudah terbakar.
IGS menyebarkan inert gas ke atas campuran hidrokarbon muatan minyak yang meningkatkan batas ledakan bawah LEL (konsentrasi lebih rendah di mana vapor dapat dinyalakan), secara bersamaan mengurangi HEL batas ledakan lebih tinggi (Konsentrasi lebih tinggi di mana vapor meledak). Ketika konsentrasi mencapai sekitar 10%, atmosfer dibuat di dalam tangki di mana vapor (uap) hidrokarbon tidak dapat terbakar. Konsentrasi gas inert normalnya dijaga sekitar 5% sebagai batas keamanan.
Komponen-komponen yg digunakan dalam IGS pada kapal tanker minyak sbb :
Berikut ini adalah berbagai alarm (dengan Shutdown) yang tergabung dalam Inert Gas Plant di atas kapal :
Berikut adalah berbagai alarm yang tergabung dalam Inert Gas Plant :
Basis produksi Inert Gas di IG Plant adalah gas buang yang dihasilkan dari boiler kapal. Campuran gas dg suhu tinggi dari exhaust boiler diproses di IG Plant yang membersihkan, mendinginkan dan memasok gas inert ke masing-masing tangki melalui katup dan PV breaker untuk memastikan keamanan struktur dan atmosfer tangki.
Sistem ini dapat dibagi menjadi dua kelompok dasar :
a). Production Plant untuk menghasilkan gas inert dan mengirimkannya dengan tekanan, melalui blower, ke tangki-tangki kargo.
b). Sistem distribusi untuk mengontrol jalannya gas inert ke tangki muatan yang sesuai pada saat diperlukan.
Read more
Rheonik Fuel Consumption For Marine Application, Rheonik Coriolis mass flow meters have been used for…
Coriolis Mass Flow Meters For Marine Fuel Consumption Application, Rheonik Coriolis mass flow meters have…
In commercial shipping, now more than ever, fuel consumption measurements are an important part of…
In commercial shipping, now more than ever, fuel consumption measurements are an important part of…
Mengukur konsumsi bahan bakar di sebuah mesin atau engine, disini kita melihat penjelasan bagaimana bahan…
Mengukur Konsumsi Bahan Bakar di Kapal Dengan Fluidwell Tipe F127 Mengukur konsumsi bahan bakar di…
This website uses cookies.
View Comments