Kapal tanker adalah kapal yang dirancang untuk mengangkut minyak dalam kapasitas yang besar maupun kapasitas kecil. Beberapa jenis utama kapal tanker yaiut tanker minyak, tanker kimia, dan pengangkut LNG.
Di Indoensia sangat banyak kapal tanker beroperasi karena Indonesia adalah salah satu negara maritim terbesar di dunia. Salah satu keunggulan dari kapal Ro-ro adalah waktu bongkar muat yang cepat, membuat Ro-Ro menjadi pilihan utama untuk pelayaran jarak pendek.
Kapal ro-ro mampu memuat penumpang dan kendaraan, dimana kendaraan memasuki (Roll On) dan keluar (Roll Off) kapal dengan penggeraknya sendiri, yang sering disebut Rolling Cargo. Dari aspek operasional, metode bongkar muat ini lah yang menjadi ciri khas kapal Ro-ro.
Disamping kapal Ro-ro memiliki banyak kelebihan ternyata kapal Ro-roo juga memiliki kelemahan yaitu pada aspek safety, karena fitur uniknya yang secara mendasar berbeda dengan kapal jenis lain, yaitu pada fitur Subdivision dan Damage Stability
Kapal Ro-ro adalah zero subdivison, karena memiliki ruang muat terbuka (untuk kendaraan) tanpa sekat-sekat yang kedap air. Volumenya sangat besar karena sepanjang badan kapal, dengan pintu di salah satu atau kedua ujungnya.
Sedangkan damage stability menyangkut kestabilan kapal dalam situasi sedang mengalami kerusakan atau saat tidak normal. Secara konsep, kapal dirancang harus mampu mempertahankan stabilitas (tidak terbalik, atau tenggelam) pada saat kondisi terburuk yang diperkirakan dapat terjadi. Misalnya kebocoran lambung dan terpaan gelombang tinggi. Dari aspek ini, RoRo termasuk kapal dengan kategori stabilitas yang rendah (Akan dibahas di tulisan terpisah).
IMO dalam Konvensi SOLAS 1974 Bab II-1 (amandemen tahun 1995) mendefinisikan RoRo sebagai “kapal penumpang dengan ruang kargo ro-ro atau ruang kategori khusus”. Oleh IMO, walau utamanya untuk mengangkut rolling cargo, kapal RoRo dikelompokkan dalam Class kapal penumpang, yang prosedur keselamatannya sangat ketat.
Source: jurnalmaritim.com | seara.co.id
Read more :