Galangan fabrikasi bangunan lepas pantai
Merupakan tempat dilakukannya kegiatan fabrikasi atau pembangunan bangunan lepas pantai. Pekerjaan dan jenis-jenis kegiatan pada pembangunan sebuah anjungan lepas pantai sendiri memiliki beberapa kesamaan dengan proses pembangunan pada sebuah kapal. Seperti pada pembangunan kapal, dalam pembangunan sebuah anjungan lepas pantai terdapat proses fabrikasi, assembly, erection serta launching. Sehingga dalam galangan fabrikasi bangunan lepas pantai memiliki jenis bengkel yang sejenis pula dengan bengkel yang ada pada galangan kapal. Galangan fabrikasi bangunan lepas pantai terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari spesialisasi dan fasilitas yang dimiliki, seperti :
• fabrikasi separator atau heater/treater skids.
• konstruksi living quarter.
• hook up service provision.
• fabrikasi jacket.
• fabrikasi deck dan topside module.
Beberapa galangan fabrikasi bangunan lepas pantai memiliki fasilitas yang memiliki kemampuan lengkap untuk dapat melakukan semua aspek di atas. Galangan didesain untuk memperoleh efisiensi yang maksimal, alur pekerjaan yang menjamin kualitas produksi yang tinggi. Siklus pergerakan material dari gudang penyimpanan dan melewati seluruh proses prefabrication, fabrikasi, sub-assembly hingga pada proses akhir grand assembly sebelum dilakukan proses load out.
Floating Production Unit (FPU)
Definisi dari FPU adalah bangunan terapung yang digunakan oleh industri lepas pantai untuk pengolahan hidrokarbon. FPU dirancang untuk menerima hidrokarbon yang dihasilkan dari platform terdekat atau template bawah laut, kemudian mengolahnya sampai dapat diturunkan ke kapal tanker atau diangkut melalui saluran pipa untuk dibawa ke fasilitas pengolahan yang ada di darat. Penggunaan FPU di area lepas pantai lebih disukai karena pemasangan FPU yang lebih mudah.

FPU merupakan sebuah evolusi cepat di bidang offshore pada saat ini, karena digunakan untuk menangani masalah produksi dalam jumlah besar di perairan laut dalam.
Prinsip kerja FPU seperti pada Gambar II.1 diuraikan sebagai berikut :
1. Gas yang berada pada dasar laut diproduksi dengan fasilitas pengolah gas.
2. Gas yang telah diproduksi, diteruskan dengan menggunakan production riser yang bersifat fleksibel (berbentuk pipa vertikal) untuk menuju ke module FPU.
3. Adanya arches yang menyangga risers sebelum hidrokarbon diteruskan ke module.
4. Gas dan material sisa lainnya yang terbawa kemudian diolah pada module FPU.
5. Gas yang telah diproses pada FPU kemudian diteruskan menggunakan riser fleksibel.
6. Riser fleksibel dikoneksikan dengan peralatan khusus pada trunkline.
7. Dari trunkline, gas dibawa ke fasilitas pengolah yang berada di darat.
FPU dibangun khusus untuk kebutuhan sesuai dengan kondisi lingkungan. Rancangan FPU akan tergantung pada daerah operasi. Di perairan yang cenderung tenang FPU mungkin memiliki bentuk kotak sederhana. Umumnya production line (riser) yang terhubung ke komponen utama kapal (turret) memungkinkan kapal untuk berputar untuk mengurangi efek beban lingkungan pada sistem mooring.
FPU memiliki peralatan khusus yang digunakan untuk melakukan pengeboran minyak dari sumur minyak yang berada di dasar laut. Hidrokarbon yang didapatkan dari dasar laut tersebut akan diproses untuk dipisahkan antara minyak mentah, gas, air, dan endapan-endapan yang lain seperti lumpur. Adapun ciri umum FPU adalah sebagai berikut :
• Konstruksi gading-gading lebih kuat daripada kapal dengan ukuran yang sama, disebabkan adanya daya beban diatas dek yang sangat besar berupa perlatan yang digunakan untuk pengolahan hidrokarbon.
• Tempat akomodasi lebih besar, dimana terdapat ratusan orang yang tinggal di living quarter.
• Floating production unit tidak mempunyai sistem propulsi seperti halnya kapal pada umumnya.
Fasilitas Penunjang Operasional FPU
Dalam menunjang kegiatan operasi pada FPU, diperlukan adanya fasilitas-fasilitas guna mendukung fungsi FPU, untuk melakukan pengolahan hidrokarbon yang berasal dari sumber minyak di dasar laut. Adapun fasilitas-fasilitas tersebut adalah sebagai berikut :
a. Turret atau Spread Mooring.
Turret adalah komponen utama dari sebuah Floating Production Unit (FPU) dimana mooring system dan riser yang berasal dari bawah permukaan laut terhubung.
Prinsip kerja turret dapat berputar guna memungkinkan rotasi kapal yang diakibatkan oleh gelombang, arus, dan angin, sehingga riser yang merupakan bagian yang tidak bergerak dari bawah permukaan laut dapat tetap terhubung dengan baik.

Pemasangan turret dapat secara internal maupun eksternal. Berikut merupakan jenisjenis turret pada pemasangan baik secara internal maupun eksternal.

Untuk daerah operasi dengan kondisi lautan yang relatif tenang, maka umumnya digunakan spread mooring system untuk menunjang kegiatan operasinya. Penggunaan spread mooring system, FPU tidak dapat bergerak berputar mengkuti kondisi laut.
b. Riser.
Riser adalah elemen dari fluid transfer system pada offshore floating production unit yang merupakan sistem pipa yang digunakan untuk menyalurkan cairan yang didapatkan dari hasil pengeboran menuju fasilitas produksi di permukaan laut. Riser dapat merupakan pipa yang fleksibel, rigid, atau kombinasi antara keduanya. Pada FPU dengan turret, riser terhubung dengan port yang terintegrasi pada turret. Sedangkan pada FPU yang menggunakan spread mooring system, riser terhubung langsung dengan port yang ada pada lambung kapal FPU.
c. Flare Tower.
Suar gas adalah perangkat untuk membakar gas sisa hasil produksi yang tidak dapat digunakan. Selain membakar gas sisa produksi yang tidak dapat digunakan, gas flare tower juga berfungsi sebagai sistem pengaman dari tekanan gas yang berlebih (over pressured) pada peralatan produksi lainnya. Flare tower atau gas flare biasa dipasang tinggi dengan jarak minimal dari peralatan produksi dan storage yang mempertimbangkan keamanan dan keselamatan pada offshore unit.
d. Heli Deck.
Pada kondisi-kondisi darurat, penting, dan mendesak seperti bencana, kecelakaan kerja, dan sebagainya dimana diperlukan proses evakuasi yang cepat, maka penggunaan helicopter adalah cara yang tepat. Untuk itu, pada FPU pemasangan heli deck untuk pendaratan helicopter perlu dilakukan. Heli deck biasa di tempatkan di bagian living quarter atau akomodasi dengan penguatan pada dek yang menopangnya.
e. Blast Walls.
Dinding pada FPU didesain untuk tahan terhadap api untuk mengurangi hazard ketika terjadi kesalahan fungsi yang mengakibatkan ledakan atau api. Pemasangan blast walls biasa berada pada bagian living quarter atau geladak akomodasi.
f. Crane dan Peralatan Angkat.
Untuk mempermudah perpindahan peralatan, hose, dan benda berat di upper deck kapal maka diperlukan crane. Penguatan pada dek juga dilakukan untuk menopang berat crane.
Fasilitas Pengolahan Minyak Bumi pada Topside Platform
Pengolahan hidrokarbon yang berasal dari pengeboran pada sumur minyak di dasar laut menjadi crude oil, water, gas, dan endapan yang lain seperti lumpur, dilakukan di topside processing platform. Untuk menunjang pengolahan hidrokarbon tersebut diperlukan fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
a. Power Generator.
Keseluruhan tenaga yang digunakan pada FPU didapatkan dari power generator, oleh karena itu power generator menjadi salah satu yang sangat vital pada proses produksi di Floating Production Unit.
b. Gas Compressor.
Sebuah kompresor gas merupakan alat mekanis yang meningkatkan tekanan gas dengan mengurangi volumenya. Kompresi gas secara alami akan meningkatkan suhu. Kompresor mirip dengan pompa, keduanya meningkatkan tekanan pada cairan dan keduanya dapat menyalurkan fluida melalui pipa.
c. Oil and Water Separator.
Perangkat ini dirancang untuk memisahkan air dengan minyak dan material padat yang tersuspensi pada air limbah yang dihasilkan pada kilang minyak. Perangkat ini bekerja berdasarkan gravitasi dan hukum Stokes untuk menentukan kecepatan munculnya tetesan minyak berdasarkan kepadatan dan ukuran. Perbedaan berat jenis antara minyak dan air limbah yang jauh lebih kecil daripada perbedaan berat jenis antara padatan tersuspensi dan air. Berdasarkan bahwa kriteria desain, sebagian besar padatan tersuspensi akan mengendap di bagian bawah separator sebagai lapisan sedimen, minyak akan naik ke atas separator, dan air limbah akan menjadi lapisan tengah antara minyak di atas dan padatan di bagian bawah. Oil and water separator ini digunakan agar air limbah yang dihasilkan tidak mengandung senyawa kimia yang tidak diinginkan dan minyak yang dapat mencemari laut.
d. Metering Skid.
Metering skid merupakan kumpulan perangkat yang memiliki fungsi utama sebagai pengukur, perangkat ini terdiri dari :
? Pengukur pada aliran dari dan menuju ruang muat, diantaranya pengukur suhu, pengukur tekanan, dan ultrasonic flow meter.
? Pengukur pada ruang muat, diantaranya pengukur kromatografi gas, penganalisa titik embun, dan penganalisa kelembaban.
? Panel pengukur yang terdiri dari sistem komputer yang dapat memantau hasil pengukuran.
Read More :