Categories: House and Coupling

Fungsi dan jenis kopling untuk kapal

Kopling

Kopling adalah salah satu elemen permesinan yang merupakan hal penting sebagai komponen penggerak kapal. Kopling sendiri berfungsi sebagai penerus daya (torsi) dari mesin induk atau kotak gir ke poros baling-baling.

Kopling kaku (flens) merupakan salah satu jenis kopling yang paling sederhana dan paling banyak digunakan dipermesinan kapal. Kelemahan dari kopling kaku yaitu tidak mengizinkan sedikitpun ketidaklurusan antara kopling dan ujung poros, serta tidak dapat mengurangi tumbukan transmisi. Puntiran yang dikeluarkan oleh mesin utama dapat meyebabkan kegagalan atau kerusakan pada kopling, terutama pada pasak dan baut. Kerusakan pada kopling merupakan masalah besar karena mesin induk tidak dapat lagi meneruskan daya (torsi) ke baling-baling sehingga kapal tidak dapat berlayar. Oleh karena itu dibutuhkan analisis kekuatan untuk mengetahui pemilihan material yang baik pada kopling dan komponen-komponen nya.

Tujuan utama dari kopling adalah menyatukan dua bagian yang dapat berputar. Dengan pemilihan, pemasangan, dan perawatan yang teliti, performa kopling bisa maksimal, kehilangan daya bisa minimum, dan biaya perawatan bisa diperkecil.

VULKANS Couplings RATO DS

Manfaat kopling

Kopling digunakan dalam permesinan untuk berbagai tujuan :

  • Untuk menghubungkan dua unit poros yang dibuat secara terpisah, seperti poros motor dengan roda atau poros generator dengan mesin. Kopling mampu memisahkan dan menyambung dua poros untuk kebutuhan perbaikan dan penggantian komponen.

  • Untuk mendapatkan fleksibilitas mekanis, terutama pada dua poros yang tidak berada pada satu aksis.

  • Untuk mengurangi beban kejut ( shock load ) dari satu poros ke poros yang lain.

  • Untuk menghindari beban kerja berlebih.

  • Untuk mengurangi karakteristik getaran dari dua poros yang berputar.

Begitu banyak macam dari kopling yang telah dikembangkan oleh para ahli, berikut adalah jenis-jenis kopling yang biasa digunakan untuk industri maritim :

1. Kopling kaku.

Kopling kaku adalah unit kopling yang menyatukan dua jenis poros yang tidak mengizinkan terjadinya perubahan posisi kedua poros atau terlepas, disengaja atau tidak disengaja, ketika beroperasi. Kopling kaku merupakan pilihan yang tepat ketika kedua poros ingin dihubungkan dengan pengaturan posisi yang stabil dan presisi. Kopling ini merupakan kopling dengan usia pakai yang paling tinggi selama batasan torsi, RPM, dan beban dari poros dan kopling tidak dilampaui atit.

2. Friction Clutch.

Friction clutch adalah tipe kopling yang paling umum dipahami oleh banyak orang. Kopling ini menghubungkan dua poros dengan menggunakan plat yang memiliki koefisien gesek tertentu.

3. Kopling Sentrifugal.

Anda pasti tahu motor matic semacam Mio, Scoopy, Skydrive, sistem transmisi mereka menggunakan sistem kopling sentrifugal. Kopling ini menggunakan gaya sentrifugal untuk dapat secara otomatis meng-engage kopling pada saat putaran mesin naik mencapai nilai tertentu.

4. Cone Clutch.

Sesuai dengan namanya, kopling jenis ini berbentuk cone pada bagian geseknya. Tipe ini masih termasuk dalam jenis friction clutch.

5. Kopling Basah dan Kering.

Kopling basah berarti kopling tersebut terendam di dalam oli pelumas yang berfungsi sebagai pendingin, menjaga kebersihan di permukaan kopling, menghasilkan performa yang halus, serta lebih tahan lama. Kopling jenis ini sangat umum digunakan pada sepeda-sepeda motor.

Sedangkan pengertian dari kopling kering sesuai dengan namanya kopling ini tidak terendam di dalam oli, sehingga daya transmisi powernya yang dihasilkan lebih tinggi, dan debu dari gesekan antar plat koplingnya tidak akan mengotori oli mesin.

6. Kopling Belt.

Kopling jenis ini menggunakan belt sebagai media transmisi antara kedua poros. Biasanya kopling jenis ini menggunakan mekanisme pulley tension untuk mengatur tegangan belt agar tidak selip atau sebaliknya belt terlalu tegang.

7. Kopling Hidrolik (Fluid Coupling).

Kopling jenis ini tidak menggunakan bidang gesek seperti kopling pada umumnya. Kopling ini menggunakan sistem hidrodinamik. Poros penggerak terhubung dengan pompa hidrolik, sedangkan poros yang digerakkan terhubung dengan motor hidrolik. Pompa dan motor hidrolik tersebut menggunakan media kerja oli hidrolik tertentu yang mampu bekerja di tekanan dan temperatur tinggi.

Indonesia Marine Equipment

INAMEQ is provide all marine product (equipment and sparepart) and news about marine product to help procurement team at shipping industry, ship contractor, port contractor and oil gas company finding competitive price to directly connect with manufacturer and authorized local and international.

View Comments

Recent Posts

Rheonik Fuel Consumption For Marine Application

Rheonik Fuel Consumption For Marine Application, Rheonik Coriolis mass flow meters have been used for…

7 months ago

Coriolis Mass Flow Meters For Marine Fuel Consumption Application

Coriolis Mass Flow Meters For Marine Fuel Consumption Application, Rheonik Coriolis mass flow meters have…

7 months ago

Marine Fuel Consumption Dengan Coriolis Mass Flowmeter

In commercial shipping, now more than ever, fuel consumption measurements are an important part of…

7 months ago

Marine Fuel Consumption Dengan Memakai Rheonik

In commercial shipping, now more than ever, fuel consumption measurements are an important part of…

7 months ago

Fuel Consumption Bahan Bakar di Kapal Dengan Fluidwell Tipe F127

Mengukur konsumsi bahan bakar di sebuah mesin atau engine, disini kita melihat penjelasan bagaimana bahan…

7 months ago

Mengukur Konsumsi Bahan Bakar di Kapal Dengan Fluidwell Tipe F127

Mengukur Konsumsi Bahan Bakar di Kapal Dengan Fluidwell Tipe F127 Mengukur konsumsi bahan bakar di…

10 months ago

This website uses cookies.