Capstan
Ada tiga macam penyusunan Capstan yang umum digunakan. Dalam suatu penyusunan motor, elektrik brake, gear reducer dan capstan head diletakkan semuanya pada weather Deck. Penyusunan yang kedua adalah hanya capstan head yang diletakkan pada weather deck, dengan motor electric brake dan gear reducer tergantung dibawah weather deck. Penyusunan ketiga adalah hanya capstan head yang diletakkan di weather deck dengan motor, brake dan gear reducer berada di deck di bawahnya.
Sistem penambatan yang ada diantara kapal dengan dermaga membutuhkan sebuah alat untuk menunjang proses penambatan tersebut. Alat tersebut bernama capstan, yang terdapat di weather deck kapal. Capstan adalah sebuah drum dengan posisi vertikal yang digerakkan oleh motor listrik untuk menarik tali tambat. Terdapat tiga macam penyusunan capstan yang umum digunakan.
Dalam suatu penyusunan motor, elektrik brake, gear reducer dan capstan head diletakkan semuanya pada weather deck. Penyusunan yang kedua adalah hanya capstan head yang diletakkan pada weather deck, dengan motor electric brake dan gear reducer tergantung dibawah weather deck. Penyusunan ketiga adalah hanya capstan head yang diletakkan di weather deck dengan motor, brake dan gear reducer berada di deck di bawahnya.
Keuntungan penyusunan dengan cara pertama, semua bagian dapat dirangkai oleh pembuat mesin untuk dipasang ditempat yang diinginkan oleh perencana/pembuat kapal. Sedangkan kerugiannya bahwa motor dan brake harus menggunakan konstruksi yang kedap air, dan penempatannya yang susah. Susunan yang kedua mempunyai keuntungan motor dan remnya diluar weather deck. Sehingga merupakan konstruksi yang tahan terhadap air. Susunan yang ketiga mempunyai masalah meluruskan mesin penggerak dengan capstan head dan juga memerlukan instalasi fleksibel kopling yang dapat menyesuaikan ketidaklurusan. Capstan head biasanya berbentuk seperti tong. Gear reducer biasanya terdiri dari roda reduksi dan gulungan. Biasanya lebih banyak digunakan roda reduksi dan gulungan dari pada reduksi yang lain dengan keuntungan effisiensi yang lebih tinggi. Semua bantalan yang ada di reducer harus berbentuk bola atau bertipe roller. Karena diperlukan untuk akurasi pelurusan dari gear gulung.
Jenis tali tambat yang biasa digunakan di kapal
Tali tambat adalah tali yang digunakan untuk menambatkan kapal di dermaga atau yang digunakan untuk menarik kapal oleh tug boat (kapal tunda) atau oleh kapal lain. Material tali pada jenis tali tambat yang digunakan selain kabel baja (wire rope) , tali yang terbuat dari bahan natural ataupun bahan serat sintetis, atau gabungan. Jenis tali yang terbuat dari bahan natural antara lain yaitu :
? Tali yang terbuat dari Abaca (pohon pisang liar) tali ini tahan basah mudah melengkung dan tahan terhadap air sehingga dalam ukuran kecil masih digunakan.
? Tali Sisal yang berasal dari jenis pohon Agava yang tidak tahan basah dan lembab, Tali Hennep (tali rami) yang mudah menyerap air dan lapuk. Tali sabut Kelapa, Tali Jute bahan untuk pembuat karung dll.
Pada saat ini tali yang dibutuhkan adalah tali yang memiliki kekuatan yang besar, tahan air dan dapat terapung serta memiliki daya renggang dan lentur yang baik. Hal ini banyak ditemukan pada jenis tali serat sintetis. Kekuatan tali serat sintetis ataupun kabel baja meliputi beban putus telah ditentukan sesuai dengan tabel yang dikeluarkan oleh badan klasifikasi. Namun demikian kabel baja maupun tali tambat harus dilakukan pengetesan (tes tarik) sebelum digunakan dikapal, biasanya untuk kegunaan dikapal tali tambat maupun kabel baja telah dilengkapi sertifikat pengetesan. Berikut beberapa alternatif jenis tali tambat selain jenis dari bahan natural :
1. Wire Rope
Wire rope atau yang biasa disebut kawat seling merupakan salah satu jenis tali tambat yang di pakai untuk sistem mooring. Keuntungan wire rope adalah memiliki kekuatan atau breaking load yang tinggi.
Di sisi lain wire rope memiliki kekurangan, diantaranya yaitu dapat berkarat, stretch properties atau kemampuan menahan gentakan kurang baik, dan wire rope jika digunakan sebagai tali tambat adalah faktor berat sehingga sulit digunakan di lapangan. Berdasarkan DNV Ch. 2 Sec.4 Standart wire yang dipakai di offshore harus sama dengan standart Round wire – ASTM A603, ASTM A586, EN 12485-10, EN10264-2, ISO 2232, API 9A/ISO 10425, Shaped wire – EN 10264-3.
Terdapat beberapa klasifikasi dari jenis wire rope yang terdapat di pasaran. Wire rope diklasifikasikan berdasarkan jumlah strand yang mengelilingi dari inti / core. Berikut beberapa jenis klasifikasi wire rope berdasarkan salah satu brand yang ada di pasaran.

Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa salah satu contoh klasifikasi wire rope 6 x 7 adalah jenis wire yang memiliki satu inti / core dan di kelilingi oleh 6 strand, yang dimana satu strand tersebut terbuat dari 3 sampai 14 wires yang ada didalamnya.
2. Tali Polypropylene Monofilament
Alternatif kedua tali tambat yaitu tali polypropylene monofilament. Tali propylene adalah sejenis tali tambang yang diproduksi dari bahan plastik polypropylene, karena polypropylene adalah bahan turunan dari minyak, maka harga tali tersebut bergantung pada harga minyak. Proses produksi tai polypropylene adalah biji plastik polypropylene diekstruksi sehingga menghasilkan serat filament, setelah itu filament dipilin menjadi strand, dan akhirnya strand dipilin menjadi tali. Keuntungan tali polypropylene monofilament sebagai tali tambat adalah harganya yang murah, tidak menyerap air, dan tahan dari oli dan cairan kimia lainnya.
Keuntungan polypropylene monofilament yang tidak menyerap air menyebabkan berat saat kering maupun berat saat basah adalah sama. Sifat ini menguntungkan karena membuat polypropylene monofilament mudah tidak mempersulit crew yang ada dilapangan. Faktor harga yang murah membuat tali ini banyak digunakan untuk menambat terutama kapal kecil dan sedang.
3. Tali polypropylene multifilament
Alternatif penggunaan jenis tali tambat selanjutnya adalah tali polypropylene multifilament. Kekurangan dari tali jenis ini adalah harga sedikit lebih mahal dari tali polypropylene monofilament.
Keuntungan dari tali polypropylene multifilament adalah punya ketahanan gesek dan gentakan yang lebih baik daripada polypropylene monofilament. Perbedaan dari polypropylene mono dan multi adalah proses produksi dan ukuran serat yang dihasilkan dari proses produksi tersebut. Keduanya memiliki bahan dasar yang sama yaitu serat polypropylene. Ukuran serat dari tali polypropylene monofilament lebih besar dibandingkan tali jenis multifilament, secara fisik jika dipegang tali jenis monofilament mempunyai permukaan lebih kasar dan benangnya lebih besar, sedangkan untuk jenis multifilament lebih halus permukaannya.
4. Tali Nylon
Tali nylon merupakan jenis tali yang sering menjadi andalan untuk tali tambat di kapal, namun harga dari tali ini termasuk mahal. Jenis tali sintetis ini pembuatannya sudah dengan mesin dan mudah serta memiliki serat yang halus dan mengkilap sehingga terlihat bersih dan tidak lapuk. Memiliki kekuatan lebih kurang 1,5 sampai 2,5 kali lebih kuat dari tali manila, pada saat basah kekuatannya 83% dari pada saat kering.
Tali nylon pada kondisi kering kekuatannya tidak berkurang walaupun pada suhu rendah. Karena memiliki kekuatan yang lebih besar maka ukuran diameter dapat lebih kecil jika dibandingkan dengan tali manila. Faktor keselamatannya 5 kali lebih besar dari tali manila. Memiliki daya regang yang cukup besar sehingga apabila diberi beban akan memanjang dan akan kembali kebentuk semula apabila beban dilepas. Daya elastisnya lebih kurang 2,5 sampai 3,5 kali tali manila. Tahan terhadap air laut, tidak terpengaruh oleh minyak tanah dan bensin kecuali tiner atau bahan lain yang mengandung Tinner. Tali nylon termasuk tahan api, artinya akan meleleh pada suhu 220° C dan apabila bagian yang meleleh dipadamkan maka api tidak akan terus menjalar.
Related article :