Kapal Ro-Ro merupakan sebutan yang tidak begitu familiar didengar oleh khalayak umum. Akan tetapi, kapal ini merupakan kapal yang sering digunakan oleh masyarakat jika ingin menyebrang dari suau pulau ke pulau yang lain. Ciri khas dari Kapal Ro-Ro adalah kemampuanya untuk mampu memuat penumpang dan kendaraan dengan pintu keluar masuknya yang begitu besar dan menyerupai mulut. Pintu ini kerap digunakan sebagai sarana keluar dan masuknya kendaraan darat baik itu roda 2 maupun roda 4. endaraan memasuki (Roll On) dan keluar (Roll Off) kapal dengan penggeraknya sendiri, yang sering disebut Rolling Cargo.
Salah satu keunggulan dari kapal Ro-ro adalah waktu bongkar muat yang cepat, membuat Ro-Ro menjadi pilihan utama untuk pelayaran jarak pendek. Disamping banyaknya kelebihan yang dimiliki oleh Kapal Ro-ro, ternyata kapal Ro-roo juga memiliki kelemahan yaitu pada aspek safety, karena fitur uniknya yang secara mendasar berbeda dengan kapal jenis lain, yaitu pada fitur Subdivision dan Damage Stability. Kapal Ro-ro adalah zero subdivison, karena memiliki ruang muat terbuka (untuk kendaraan) tanpa sekat-sekat yang kedap air. Volumenya sangat besar karena sepanjang badan kapal, dengan pintu di salah satu atau kedua ujungnya.
Sedangkan damage stability menyangkut kestabilan kapal dalam situasi sedang mengalami kerusakan atau saat tidak normal. Secara konsep, kapal dirancang harus mampu mempertahankan stabilitas (tidak terbalik, atau tenggelam) pada saat kondisi terburuk yang diperkirakan dapat terjadi. Misalnya kebocoran lambung dan terpaan gelombang tinggi. Dari aspek ini, RoRo termasuk kapal dengan kategori stabilitas yang rendah (Akan dibahas di tulisan terpisah).
IMO dalam Konvensi SOLAS 1974 Bab II-1 (amandemen tahun 1995) mendefinisikan RoRo sebagai “kapal penumpang dengan ruang kargo ro-ro atau ruang kategori khusus”. Oleh IMO, walau utamanya untuk mengangkut rolling cargo, kapal RoRo dikelompokkan dalam Class kapal penumpang, yang prosedur keselamatannya sangat ketat.
Jenis Kapal Roll-on/Roll-off
Terdapat beberapa jenis kapal Ro-Ro yang berlayar. Di antaranya yaitu Pure Car Carrier (PCC) dan Pure Car And Truck Carrier (PCTC). Jenis PCC digunakan khusus untuk mengangkut mobil, namun untuk jenis PCTC juga digunakan untuk mengangkut truk dan kendaraan roda empat jenis lainnya. Jenis lain dari Ro-Ro yaitu Container Vessel + Ro-Ro (ConRo) Ship. Sesuai namanya, kapal ini merupakan gabungan antara truk kontainer dan Ro-Ro.
Desain kapal ini mengacu pada kapal jenis hybrid. Kapal ini mempunyai daya angkut 20.000 hingga 50.000 DWT (deadweight tons). General Cargo + Ro-Ro Ship atau disebut dengan GenRo merupakan jenis kapal kargo dengan fasilitas Ro-Ro yang memiliki daya angkut 2.000 hingga 30.000 DWT. Kapal ini didesain sebagai sebuah kapal pengangkut yang normal dan dilengkapi dengan fasilitas Ro-Ro.
Jenis lain kapal Ro-Ro adalah RoPax yang tidak hanya digunakan sebagai pengangkut mobil, namun juga memberikan fasilitas untuk kehidupan para pelayar. Tidak hanya menampung penumpang dan kendaraan saja, kapal RoPax ini juga menampung peti kemas. Complete Ro-Ro Ship adalah jenis kapal yang tidak mempunyai palka atau Hatchways. Kapal ini sering digunakan ketika melakukan penyeberangan di laut lepas. Daya angkut kapal Complete Ro-Ro Ship ini tidak sebesar ConRi Ship, yaitu hanya 2.000 hingga 40.000 WDT.
Ramp door kapal Ro-Ro
Meskipun kapal Ro-Ro memiliki fitur yang tidak begitu beda dengan kapal pada umumnya. Akan tetapi, yang membedakannya dari kapal kapal lainnya adalah dengan adanya pintu rampa (ramp door). Mengutip dari JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), 2337-3520 (2301-928X Print) dalam jurnal berjudul “Desain Kapal Ro-Ro (Roll on-Roll off) sebagai Sarana Penyeberangan Rute Pelabuhan Benoa – Nusa Penida Bali”, Pintu rampa merupakan inovasi yang kreatif yang memiliki berbagai macam kegunaan.
Beberapa Kugaan diantaranya merupakan dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti sarana keluar masuk kendaraan. sebagai jembatan yang menghubung antara dermaga dan kapal agar bisa menyebrang ke kapal, sekaligus pintu penutup Pintu rampa umumnya terletak pada haluan atau buritan kapal, saat merapat di dermaga Pintu rampa akan membuka kebawah. Saat pintu rampa terbuka maka kendaraan dari dermaga dapat masuk ke dalam kapal. Saat kapal mulai berlayar pintu rampaakan tertutup dengan rapat.
Source: Suzuki.co.id
Read More :
