Heat Detector Fire Alarm
Detector panas adalah jenis detector yang memiliki dua jenis elemen logam yang dapat mendeteksi (terdiri dari dua strip tebal dan strip tipis). Strip tipis lebih sensitif terhadap adanya kenaikan suhu daripada trip yang tebal. Jika tedapat kenaikan suhu yang mendadak, maka yang strip yang tipis lebih cepat merespon daripada strip yang tebal, kedua strip tersebut dapat bersentuhan satu dengan yang lain. Selama adanya kenaikan suhu normal kedua strip akan mengalami defleksi yang sama dan dengan demikian tidak menunjukkan adanya sentuhan dan reaksi. Biasanya jika laju kenaikan kurang dari 10oC dalam waktu setengah jam, detektor tidak aka memberikan alarm. Tetapi jika tingkat naik sampai 75oC atau lebih, dua strip akan bersentuhan karena defleksi, sehingga memicu adanya alarm.
Detektor panas ini beroperasi dengan cara mendeteksi peningkatan temperatur mulai dari suhu awal, yaitu 12° hingga 15°F (6,7 ° sampai 8,3°C) dan terus meningkat per menit. Heat detector ini terdiri dari dua termokopel panas-sensitif atau termistor. Satu termokopel digunakan untuk memantau panas yang ditransfer melalui konveksi atau radiasi. Termokopel lain merespon suhu lingkungan. Detektor panas akan merespon setiap kali suhu dari termokopel pertama meningkat secara relatif terhadap termokopel lainnya. Rate-of-Rise Heat Detectors tidak dapat merespon pelepasan energi yang rendah. Kombinasi dari heat detector ini adalah dengan menambahkan elemen suhu tetap yang dapat digunakan untuk mendeteksi api secara perlahan.
Source: maritimnews.com
Read more :