Kompas adalah alat navigasi kapal untuk menentukan arah kapal berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat.
Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah navigasi kapal.

Cara Membaca Kompas Kapal
Berikut ini adalah arah mata angin yang dapat ditentukan kompas.
- Utara (disingkat U atau N),
- Barat (disingkat B atau W),
- Timur (disingkat T atau E),
- Selatan (disingkat S),
- Barat laut (antara barat dan utara, disingkat NW),
- Timur laut (antara timur dan utara, disingkat NE),
- Barat daya (antara barat dan selatan, disingkat SW),
- Tenggara (antara timur dan selatan, disingkat SE).
Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak menunjuk arah utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai kompas. Kompas jam adalah kompas yang dilengkapi dengan jam matahari. Kompas variasi adalah alat khusus berstruktur rapuh yang digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum. Girokompas digunakan untuk menentukan utara sejati.
Jenis Kompas Pada Kapal
Jenis Jenis Kompas yang dapat sering kita jumpai pada kapal ada 3 yaitu merupakan:
-
Kompas magnetik
Jenis kompas ini merupakan yang paling umum digunakan untuk menentukan arah kapal. Kompas magnetik kapal memiliki karakteristik yang kokoh dan tingkat akurasi yang tinggi. Kompas ini bekerja dengan menunjukkan arah kutub utara magnetis. Kompas magnetik menggunakan jarum magnet yang dapat berputar bebas untuk menunjukkan arah mata angin. Kompas magnetik terdiri dari jarum bermagnet yang dapat berputar sehingga membuatnya selalu sejajar dengan medan magnet Bumi.
kompas magnetik sendiri dapat digunakan untuk tanpa menggunakan sumber energi selama medan magnet bumi tetap ada. Akan tetapi ketergantungannya terhadap medan magnet tersebut yang menjadi masalah jika terinterferensi oleh energi magnetis yang besar, tidak menunjukan titik kutub utara yang sebenarnnya, tidak dapat bekerja dengan benar saat berada di kutub magnet dan lamban serta tidak dapat diandalkan di area dekat kutub. -
Kompas Bidik atau Kompas Prisma
Jenis kompas ini biasanya digunakan oleh TNI, Tim SAR, Navigator dan pendaki gunung. Seperti namanya, kompas ini berfungsi untuk mempermudah menghitung sudut sasaran bidik (tempat atau benda) secara langsung. Kompas ini berat karena terbuat dari logam. Kompas bidik sangat mudah digunakan dan dipasang. Sudut bidikan kompas jenis ini dapat dibaca secara langsung melalui prisma, yang memungkinkan untuk mengetahui sudut azimut juga. -
Kompas Gyro (Gyrocompass)
Kompas Gyro (Gyrocompass) termasuk jenis kompas digital (non magnetik) yang digunakan untuk menentukan arah geografis secara otomatis. Kompas ini akan mengikuti sumbu arah rotasi bumi untuk menunjukan arah utara. Kompas gyro mengikuti arah kutub utara dan juga selatan bumi secara geografis secara akurat, berbeda halnya dengan kompas magnetik yang mengarah pada kutub magnetis. Hal ini juga bisa menjadi kelebihan dari kompas gyro yang dimana tidak bergantung pada medan magnet. Ketidak tergantungannya terhadap medan magnet membuatnya tidak terpengaruh oleh energi magnetis. Akan tetapi kompas gyro juga memiliki kekuragannya sendiri yang dimana alat ini membuuhkan waktu sekitar 4 jam agar siap bekerja.
Source: Velasco Indonesia
Read more :
- Analisis Teknis dan Ekonomis Pembangunan Industri Manufaktur Baling – Baling Kapal di Indonesia
- SKIPPER DL2 Dual Axis Doppler Sensor
- SKIPPER 24 kHz Transducers Navigation
- SKIPPER 50 kHz Transducers
- SKIPPER 38 kHz Transducers