Untuk pengujian pengelasan di kapal, dilakukan test-test sebagai berikut:
- Untuk plat diatas garis air.
- Test kerosine dengan menggunakan solar dan kapur .
- Hose test : dilakukan penyemprotan air bertekanan dengan tekanan 5 kilo/cm2 ( sebagai simulasi gelombang laut) .
- Untuk tangki – tangki dan kamar kedap .
- Air test : tangki di isi udara yang berasal dari kompressor dengan tekanan 0.25 kilo/cm2 .
- Kemudian pada kampuh las disemprotkan cairan sabun, bila ada gelembung sabun maka terjadi kebocoran .
- Loading tangki : Tangki diisi air sampai memasuki pipa limpah, kemudian kampuh las ditest dengan cara dipukul .
- Untuk plat diatas deck .
- Loading deck : Bagian atas deck digenangi air
- X – Ray : Dilakukan setelah test-test diatas selesai dan dilakukan pada daerah cross-joint weld .
Hasil pengujian :
- Test Kerosine : Ditemukan warna hitam pada lapisan kapur berarti terjadi kebocoran pada plat .
- Hose test : Ditemukan rembesan air pada bagian sisi dalam lambung kapal ini berarti terjadi kebocoran sambungan las.
- Air Test : Timbulnya gelembung pada air sabun yang disemprotkan pada kampuh las berarti bocor .
- Loading : Dengan dipukulinya kampuh las maka pada lapisan las yang tipis atau tidak sempurna akan timbul rembesan air .
- X- Ray : Dari hasil foto x-ray maka akan diketahui cacat pada kampuh las. Biasanya cacat porosity atau slag inclusion .