1. Prosedur yang dilakukan pada dasarnya tidak terlalu rumit dan birokratis. Setelah ada surat pengantar dari syahbandar (atau hal tersebut bisa dibantu oleh pihak galangan) dan setelah terjadi kesepakatan bersama maka proses perbaikan kapal dimulai.
2. Prosedur pertama dilakukan adalah memberitahukan kepada pihak galangan mengenai keinginan pemilik dalam melakukan kegiatan doking.
3. Pemberitahuan itu juga menentukan tanggal dan waktu pengedokan kapal ke atas slipway. Penentuan waktu doking berdasarkan ketersediaan tempat yang ada dan juga berdasarkan kepercayaan lama dari pemilik kapal.
4. Setelah negosiasi berjalan lancar dan disetujui oelh kedua belah pihak, kapal dapat langsung dinaikkan ke atas slipway sesuai tanggal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
1. Penarikan kapal ke atas slipway.
2. Pencucian dan pembersihan seluruh badan kapal.
3. Pemakalan dan pendempulan.
4. Perbaikan kerusakan bagian kapal terutama perkayuan.
5. Pengecatan kapal.
6. Perbaikan mesin, jangkar dan lainnya.
7. Penurunan kapal dari slipway.
Kapal yang akan mengalami doking dinaikkan ke atas slipway mnggunakan lori yang ditarik oleh tali yang ditarik menggunakan winch hauler (boom). Proses penaikan kapal ini melibatkan 6-10 orang (tergantung besar kecilnya ukuran kapal, dengan 1 orang sebagai pemegang komando, lima orang diantara mereka masuk kedalam kolam dok untuk memastikan agar lunas kapal telah tepat berada di bagian tengah loriMereka juga menjaga agar kapal tetap berada dalam keseimbangan selama proses penaikan kapal. Bagian bawah lambung kiri dan kanan kapal diganjal dengan menggunakan beberapa balok kayu. Proses ini memakan waktu menit, tergantung ukuran kapal yang akan dinaikkan ke atas slipway.
Setelah kapal berada di slipway, kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah pembersihan atau pencucian seluruh bagian kapal. Pencucian ini menggunakan air tawar yang berasal dari ledeng. Selama proses pencucian berlangsung, dilakukan kegiatan pembersihan badan kapal dari binatang laut dan kotoran lain yang menempel pada lambung kapal. Alat yang digunakan adalah serok dan sikat besi. Pembersihan ini dilakukan pada seluruh badan kapal terutama bagian lambung kapal. Kegiatan ini berlangsung selama 1-2 jam. Dengan keadaan kapal yang sudah bersih, maka dapat dilihat secara pasti dan jelas mengenai kondisi kapal, sehingga dapat diketahui bagian bagian yang perlu perbaikan atau pengantian. Bagian-bagian yang rusak dapat dilepaskan terlebih dahulu untuk diperbaiki, diantaranya adalah baling-baling, daun kemudi, klep depan dan belakang, as baling-baling dan bagian permesinan.
3. Pemakalan dan pendempulan badan kapal.
Adonan | Warna | Fungsi |
Bubuk dammar + dempul kapal | Coklat tua | Menambal makjun pada rongga antar papan pada lambung kapal |
Dempul kapal + semen putih | Coklat muda | Menambal pipa-pipa atau batangan besi lainnya |
Bubuk semen putih + lem kapal | Putih | Menambal kebocoran dan lubang-lubang pada badan kapal |
Dempul mobil | Krim | Menambal keocoran yang besar, paling kuat dan paling mahal harganya |
Proses pengecatan dimulai dengan pemberian cat menie pada seluruh bagian lambung kapal. Pemberian cat menie bermulai dari lunas (dasar) sampai batas water line tertinggi. Cat ini diharapkan dapat menjadi anti fouling dan anti karat pada lambung kapal. Proses selanjutnya adalah pemberian cat yang sesuai dengan keinginan pemilik kapal. Cat ini melapisi cat menie yang telah kering sebelumnya. Proses pengecatan kapal deilakukan oleh kelompok pekerja yang berbeda dari sebelumnya. Berjumlah 5-6 orang sehingga proses ini dapat diselesaikan selama 1-2 hari. Jika seluruh kegiatan perawatan kapal selesai maka bagian bagian kapal yang lain dilepaskan sebelumnya (daun kemudi, baling baling, clamp depan belakang dan as baling baling) dapat dipasang kembali.
Penggantian kayu lunas, penambahan kayu lunas (memperpanjang lunas kapal pada bagian buritan, dan penambahan kayu lunas menambah ketebalan lunas kapal). Clamp depan dan belakang lunas kapal serta daun kemudi. Clamp merupakan bagian yang terbuat dari besi yang berada pada bagian sambungan linggi depan dan belakang kapal dengan lunas kapal. Clamp berfungsi untuk memperkuat sambungan tersebut. Pemasangan clamp dengan menggunakan mur yang diborkan ke dalam kayu linggi dan lunas. Daun kemudi yang telah lapuk atau rusak dapat diganti sesuai dengan ukurannya semula. Perbaikan atau pergantian baling-baling hanya dilakukan jika mengalami patah saja. Daun baling-baling yang patah dapat disambungkan kembali dengan pengelasan atau menggantinya dengan baling-baling yang baru. Proses perbaikan juga sering dilakukan untuk mengganti papan papan dek yang telah lapuk.
Proses penurunan kapal hampir serupa dengan penaikan kapal hanya berlawanan arah saja. Biasanya penurunan kapal lebih cepat dari pada penarikan kapal.
Read more :
Rheonik Fuel Consumption For Marine Application, Rheonik Coriolis mass flow meters have been used for…
Coriolis Mass Flow Meters For Marine Fuel Consumption Application, Rheonik Coriolis mass flow meters have…
In commercial shipping, now more than ever, fuel consumption measurements are an important part of…
In commercial shipping, now more than ever, fuel consumption measurements are an important part of…
Mengukur konsumsi bahan bakar di sebuah mesin atau engine, disini kita melihat penjelasan bagaimana bahan…
Mengukur Konsumsi Bahan Bakar di Kapal Dengan Fluidwell Tipe F127 Mengukur konsumsi bahan bakar di…
This website uses cookies.